Kamis, 05 September 2013

Dulu dan sekarang yang berubah

"bullying"

kamu pernah mendengarnya?? apa malahan pernah mengalaminya
katakan saja kamu seseorang yang dibully atau membully???

jika kamu dulu adalah seorang pembully, maka mungkin sebagian hal akan terlupakan. dulu kita adalah anak-anak, dan akan-aknak hanyalah seorang anak yang berfikir secara kekanak-kanakan. mungkin lupa, apa yang menjadi sebab melakukan bully, apakah karena iri, ingin mencari lawan, atau hal lain yang bisa difikirkan oleh anak-anak, sedangkan aku adalah dewasa yang sudah bukan anak-anak. aku hanya memikirkan apakah karena rasa suka atau disebut sebagai "cinta monyet" yang tak kesampaian.

tapi aku punya 1 dasar, mungkin karena kecemburuan. orang yang membully cenderung iri dengan apa yang tak dimilikinya dan dimiliki oleh seseorang yang dibully. semua itu jika didasarkan pada cerita di film atau sinetron, disebabkan dari lingkungan terdekat mereka yaitu keluarga. memang pertahanan kepolosan dan keluguan seorang yang belum dewasa ada pada keluarga, ayah, ibu dan saudara. itu adalah kesalahan lingkungan. karena bayi terlahir dengan suci. ataukah memang karena takdir, takdir yang menentukan noda pada anak-anak. tapi mereka belum dewasa saat ingin merubahnya.

dan apakah itu sudah hukum alam, seakan kehidupan sekolah itu berlaku hukum rimba??? kamu ingi tau dulu aku itu orang yang membully atau dibully??? tebaklah??
apa ??
percaya atau tidak aku adalah orang yang dibully ...
namun itu dulu, pahit dan kesulitan yang bahkan sampai sekarang sedikit demi sedikit terlupakan dan tergantikan dengan ketahanan emosional. aku semakin menjadi kuat, dengan jiwa yang tertempa dari masih anak-anak.
mengerikan?? tidak juga
aku telah mendapatkan bahwa hal itu yang kusebut dengan "siklus pertahanan hidup". manusia akan bertambah kuat jika melampaui tahapan dan rintangan untuk naik kelas. seseorang pembully telah diberikan "bibit-bibit kenakalan", mereka memiliki energi berlebih, rasa iri, kemarahan dan keingin tahuan luar biasa. hal itu mereka dapatkan dari orang tuanya dan keluarga. dan seseorang yang lain yang bertugas sebagai penerima. seseorang yang memiliki kekurangan yang dijadikan celah dalam perasaan iri hati dari si pembully.

ini adalah siklus yang selalu berulang dan berulang tanpa bisa dihentikan, kecuali jika manusia telah mencapai puncak peradabannya. dan yang diterima oleh keduanya bisa berakhir dalam sebuah kebaikan,
tapi mungkin saja tidak, sifat merajai dan berkuasa atas orang lain mungkin selamanya tak akan berubah, itu adalah bawaan dasar manusia

namun terkadang eliminasi terjadi, jiwa manusia yang rapuh akan tersingkir dan akibatnnya bisa tak terbayangkan.
lalu apa yang kupikirkan saat ini..... semua telah berubah

dan akan berlanjut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar