Selasa, 01 Oktober 2013

mekanisme debat bagai bola salju

kita bisa ambil contoh
masalah perbedaan, antara kanan dan kiri
lalu anda memihak sisi mana


kebanyakan anda para orang indonesia dan muslim yang selalu merujuk pada sisi kanan, iya kan. dengan begini anda akan selalu secara tidak sadar, syaraf anda akan terus dan terus meng-unggul-kan kanan. makan dengan tangan kanan, melangkah dengan kanan, tidurpun di sisi kanan
bagaimanapun caranya. dan lawan anda berfikir seperti anda. maka di titik tertentu akan ada bentrok di keduanya, hingga jika sama kuat, akan hancur seketika itu juga
maka..... jangan emosional dan perfikir keras untuk menentang lawan anda, apapun dan siapapun yang bahkan tidak pernah anda ketahui bentuk dan rupanya.
anda akan tersesat.....

bagaimana jika kita mempermudahnya dengan mekanisme boa salju
kalian tau bola salju, meski jujur, aku tak pernah menyentuh salju kecuali yang ada pada kulkasku.
bola salju. dia berasal dari hujan yang sebelumnya telah membeku.setelah jatuh, berbentuk butiran dingin, yaitu salju ke segala arah sesuai dengan luas awan. salju begitu rapuh, namun saat dirauk, diambil sekepalan, di tekan dan digumpalkan dengan tekanan tangan, membentuk boala-bola yang lebih besar, itulah bola salju. lalu apa ujuan dari bola salju?, adalah "permainan" lempar bola salju.  cukup membuat sakit kepala saat kamu dilempar dengannya. dan begitu mulai takkan ada yang bisa menghentikannya. bola salju bergulir dimana saja. hanya saja, saat ibumu memanggil untuk, makan malam.
permainan ini sejenak berakhir. dan seperti halnya permainan lainnya, permainan ini akan selalu bergulir, lagi... lagi.... dan lagi... saat satu bola dilempar sebagai pemicunya.

selalu akan ada seorang aktor, aktor yang berperan dalam hal ini.

  1. seseorang yang mulai mendapatkan salju di bawah kakinya dimanapun dia berada,  dan melemparnya secara acak pada siapapun yang ia temui. di jalan, di perempatan, die melempar pada siapapun!!! kenal atau tidak!! tetangga, saudara, dan teman. mungkin kaca jendelamu jung pecah karenanya. dan orang ini akan menghilang sejenak.
  2. seseorang yang dilempari.  hal ini tergantung bagaimana dia merespon. pertama dia akan langsung berteriak, marah dan mencaci. lalu orang berikutnya mungkin akan diam, dan segera pulang untuk mengompres kepalanya dan minum teh hangat. 
  3. batu. dia akan selalu diam dan diam tak menghiraukan, menyimpan kekesalan karena tak bisa membalas. tapi "permainan" ini menjadi hiburan tersendiri bagi sebongkah batu.


siapa yang membuat bola semakin besar?? dialah nomer 2. nomer 2 adalah orang dengan berbagai karakteristik, hingga memiliki respon yang berbeda pada rangsangan tertentu.
sasaorang dapat saja sebagai orang yang menerima apa adanya, namun terkadang ada seseorang, seseorang yang lewat, ketika melihat ada yang ramai di pertigaan jalan, mereka melihat, dan ketika mereka mendapatkan salju yang kotor mengenai sepatu orang itu. orang yang sama-sama "ngeyel" menyatakan bahwa siapa sih yang melempar?? siapa tersangkanya?? dan bola salju berubah menjadi bola panas emosional.
padahal permainan telah selesai pada hari itu, dan para pemain telah menyantap makan malamnya dan bergegas untuk tidur.
namun ada pemandangan lain di tengah malam, tentang pertengkaran orang orang, yang merasa bahwa dia pria dewasa saling adu mengenai kotor di sepatunya. padahal hal tersebut bisa diatasi dengan sedikit usaha untuk mengelap sepatu itu.

aku telah banyak omong seperti seorang ahli, tapi jari ku ini hanya menari bebas di atas keyboard.
aku cuma menyampaikan seharusnya sikap kita harus disetel ulang, mengenai perdebatan. selalu ada bola salju disana, tinggal kita seperti apa menanggapinya, setelah bola membesar?? apa kita akan lari, pura-pura tak tau, atau bahkan menggelindingkannya sehingga akan bertambah besar setiap harinya. jika bisa, aku akan menjadikannya boneka salju. tetaplah dingin

ingat tetaplah dingain.... santai...
anggaplah anda sebagai batu dan melihat setiap kasus adalah "permainan".
semua akan baik baik saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar